Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Kembali Lengang

Gambar
 Batur, 21 Desember 2019  Kembali Lengang        Kita ini, pelik. Hatimu, tidak bisa kupeluk, ragamu apalagi.  Maka, izinkan aku menelaah pelik ini agar hatiku mampu menerima kepergianmu. Rumit rasanya, memahami kamu dan hatimu. Sudah jelas bahwa kita ini, sebuah kebetulan, hanya dua orang yang bertemu, saling mengisi rasa sepi, mengobati pilu kemudian berakhir dengan payah.      Kita ini, sulit.  Alih-alih berbahagia, kita justru mencipta luka baru. Aku marah pada diriku, bahkan selepas kau pergi, aku masih disini, berkawan dengan rasa yang sama untuk mencintaimu. Oleh sebab itu, kutuliskan cerita sendu ini, merefleksikan tentangmu. Tawamu yang mulai hilang dari pendengaranku. Rasamu yang mulai bertolak. Hatimu yang sudah menghindar. Ragamu yang sudah beranjak. Pergilah, sampai jumpa dilain makna. Jangan kembali jika hanya merajut angan yang palsu. Jangan kembali, aku tidak ingin bercumbu dengan luka lagi.

Ragam Rasa

     Memang seperti itu semesta bekerja. Kadang ia menciptakan kecewa.  Namun, tak jarang ia menabur bahagia. Mereka datang silih berganti. Mungkin begini pikirnya, "Ah manusia akan bosan dan hambar jika hanya kuciptakan bahagia. Kuberi sedikit bumbu kesedihan agar ia belajar."      Sedih tak selamanya, bahagia pun sementara. Tentu saja manusia boleh bersedih, rasa sedih memang diciptakan untuk kau rasakan. Jangan terlalu lama merasakannya, kau harus bergerak untuk mencicipi rasa yang lain. Hingga terkadang, kau salahkan semesta atas kesedihanmu padahal ia sediakan bahagia juga untukmu. Rasa bahagia pun ingin dihampiri olehmu. Kau terlalu fokus pada rasa sedih hingga kau lupa ada bahagia yang menanti.       Biar kuingatkan suatu hal kepadamu,  teman. "Bersedihlah secukupnya, bahagialah sewajarnya." Selepas kau sedih, jangan lupa kembali jadi dirimu yang penuh semangat.    Bersyukur, kau masih diizinkan untuk mencici...

Flashback

Wanita adalah manusia yang katanya sulit dipahami dan perasaannya sensitif, apa lagi kalau lagi PMS. Wanita sering disebut sebagai makhluk lemah terlebih ketika ia putus cinta. Kenapa? Karena pada saat putus cinta ia hanya bisa menangis dan mengingat semua kenangan indah dengan si mantan. Wanita adalah manusia yang sulit melupakan, suka terbawa perasaan terlalu dalam. Jadi kalau lagi patah hati bawaannya galau mulu. Lantas apakah laki-laki adalah manusia yang paling mudah dipahami, kuat dan tegar? Nyatanya tidak! Lelaki justru manusia yang sulit dipahami. Aku jadi teringat bahwa aku dulu pernah menyia-nyiakan seseorang yang sayang dan cinta kepadaku dengan tulus. Melihatnya saat itu, aku semakin yakin bahwa laki-laki tak setegar yang kita lihat. Aku sulit mendefinisikan rasa penyesalan yang ada di hatiku saat itu, rasanya aku menyesal sampai ke ubun-ubun, menyesal yang teramat sesal sampai aku tidak tahu lagi harus berbuat apa untuk mengembalikan keadaan seperti dulu lagi. Saat...

Perkara Memindahkan Hati

Aku masih ingat bagaimana pertama kali mengawali percakapan denganmu. Awalnya biasa saja. Kamu yang bercerita tentang pelikmu pun sebaliknya aku. Aku semakin kagum dengan pribadimu. Caramu bertutur kata, terdengar tegas namun bisa menenangkan hati. Ternyata semakin lama, perasaan nyaman dan kagum itu tumbuh menjadi rasa sayang. Betapa bahagianya aku ketika mengetahui bahwa rasa sayangku tak bertepuk sebelah tangan. Rasa sayang itu tumbuh bahkan sebelum aku bertemu langsung denganmu. Lucu bukan? ia tumbuh begitu saja tanpa melihat rupa. Sampai akhirnya kita memutuskan untuk bertemu di sebuah kota istimewa bernama Yogyakarta. Istimewa sekali rasanya bisa bertemu manusia yang selama ini selalu membagi energi positifnya kepadaku. Kamu ingat tempat pertama kali kita bertemu? Iya, hari itu kau dan aku bertemu di stasiun Lempuyangan. Rasanya canggung sekaligus gugup sekali ketika menatap matamu untuk pertama kalinya. Hatiku berdebar, takut mengecewakan setiap ekspektasimu terhadapku. Sungguh...

Masih Ada Rindu

Bagaimana hari ini? Ini hari pertama ketika aku bangun di pagi hari, sudah tidak ada pesan "Selamat Pagi" dari kamu. Wah... Rasanya berat sekali mengawali hari tanpa ucapan sederhana itu. Hariku masih kacau, hatiku belum pulih. Aku bahkan melakukan kebodohan karena suasana hatiku yang sedang tidak baik-baik saja. Patah untuk kesekian kalinya ternyata tidak membuat hatiku kebal terhadap rasa sakit. Aku ingin menyampaikan sesuatu kepada kamu untuk melegakan hatiku. Hai kamu, terima kasih karena pernah jadi salah satu orang di garis terdepan yang selalu menyemangati aku. Terima kasih ya, diantara banyaknya manusia di dunia ini kamu sempat memilih untuk bertemu aku. Terima kasih karena pernah menjadi alasanku tersenyum. Terima kasih karena pernah singgah, walau sebentar. Aku berdoa untukmu, semoga semesta senantiasa memperlakukanmu dengan baik. Akan selalu aku ingat bahwa kamu pernah memperjuangkan kebahagiaan untukku. Tidak apa-apa, aku tahu kamu juga merasakan sakit kan? Pada ...